Bahan Alami Untuk Pengobatan Kudis Tradisional

Bahan Alami Untuk Pengobatan Kudis Tradisional

Kandungan permethrin yang terdapat dalam obat – obatan bisa menjadi salah satu pilihan yang tepat dalam mengatasi infeksi tungau pada kulit. Mengingat risiko efek samping yang mungkin dapat muncul saat menjalani pengobatan scabies sehingga kebanyakan orang lebih memilih pengobatan alternatif lainnya untuk mengobati kudis dengan menggunakan bahan – bahan alami. Pengobatan tradisional sendiri sampai saat ini memang masih belum bisa sepenuhnya terbukti dalam mengatasi kudis, namun tidak ada salahnya  untuk dicoba dalam membantu mengatasi kudis.

Perlu diperhatikan, bahwa tidak semua bahan – bahan alami dapat bekerja efektif sebagai pengobatan kudis atau scabies. Akan tetapi, terdapat sebuah bukti dari anekdot yang menyatakan bahwa sebagian besar memang menunjukkan keefektifannya dalam menyembuhkan peradangan kulit yang menyebabkan munculnya bintik – bintik merah.

Sebelum mengolah berbagai jenis bahan – bahan alami untuk obat kudis tradisional, cobalah melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis kulit guna memastikan apakah penggunaan obat tradisional tersebut cocok untuk anda.

Berikut merupakan sejumlah bahan alami yang dapat dijadikan sebagai obat kudis tradisional, diantaranya

• Daun Mimba

Menurut sebuah studi yang dilansir melalui Jurnal Veterinary Parasitology, menyebutkan bahwa tambahan berupa ekstrak daun mimba dalam formula sampo terbukti ampuh mengatasi infeksi scabies yang terjadi pada hewan.Walaupun demikian, masih diperlukan studi lebih lanjut terhadap manusia guna untuk memastikan khasiat dalam kehidupan sehari – hari.

• Minyak Cengkeh

Tidak hanya bersifat antioksidan serta antimikroba, minyak cengkeh juga memiliki sifat insecticidal. Sejumlah penelitian yang telah dilakukan menyebutkan bahwa minyak cengkeh berpotensi cukup tinggi untuk dijadikan sebagai obat scabies tradisional.

• Tea Tree Oil ( Minyak Pohon Teh )

Kebanyakan orang lebih mengenal Tea Tree Oil ( Minyak Pohon Teh ) sebagai minyak atsiri atau esensial. Terlebih hal tersebut juga didukung oleh sebuah penelitian yang menyebutkan bahwa potensi minyak pohon tea bisa membantu dalam meredakan gejala gatal – gatal.

Sifat antiradang dan antibakteri yang terkandung dalam minyak pohon tea dipercaya bisa memberikan efek penyembuhan terhadap infeksi kulit yang diakibatkan oleh bakteri dan juga tungau. Untuk efek anti-inflamasinya sendiri bisa menurunkan peradangan yang disebabkan oleh reaksi sistem imun pada infeksi tungau. Sedangkan, sifat antibakterinya dapat mencegah munculnya perkembangan penyakit, seperti sepsis, infeksi kulit akibat bakteri atau pyoderma.