Gejala Alergi Dingin

Ketika memasuki musim hujan ataupun iklim dingin, kebanyakan orang mungkin akan menghangatkan diri dengan menggunakan selimut. Akan tetapi, udara dingin justru malah memicu reaksi alergi bagi sebagian orang. Umumnya gejala dingin dapat terlihat dari bagian kulit, terutama gatal pada tangan ataupun kaki. Sayangnya, untuk gejala yang muncul terkadang salah dikenali oleh sebagian orang. Hal tersebut karena rasa gatal yang menyerang kulit bisa saja menandakan adanya kondisi lain pada kulit.

Alergi dingin merupakan suatu reaksi kulit yang dapat muncul ketika tubuh terkena suhu dingin, baik itu dari udara maupun air. Ini biasanya disebabkan oleh berenang, berada di ruangan ber AC, setelah mandi pagi ataupun faktor cuaca dingin. Gejala dingin yang menyerang akan berbeda beda disetiap orang. Ada yang merasakan ciri – ciri ringan, sementara yang lainnya mungkin akan lebih parah bahkan hingga pingsan.

Adapun beberapa ciri – ciri alergi dingin yang umumnya sering muncul, yakni

• Muncul Bentol – bentol Merah dan Kulit Memerah

Gatal – gatal di bagian kulit ataupun munculnya ruam merah pada bagian kulit termasuk salah satu ciri – ciri alergi dingin yang paling umum terjadi. Hal tersebut dapat terjadi karena suhu dingin bisa membuat sel darah putih menjadi melepaskan histamin ke aliran darah. Pelepasan zat kimia tersebutlah yang nantinya memicu munculnya peradangan pada tubuh. Alhasil, kulit menjadi bengkak, gatal serta dipenuhi oleh bentol – bentol merah. Selain itu, perubahan lain di bagian kulit mungkin juga akan ikut muncul karena reaksi alergi yang dialami.

• Sesak Napas

Sesak napas termasuk salah satu ciri – ciri dari alergi dingin. Kondisi tersebut mungkin dapat terjadi karena suhu dingin yang masuk ke kerongkongan memicu pelepasan terhadap histamin serta zat kimia lainnya. Menghirup udara dingin dapat menyebabkan saluran pernapasan menjadi kering. Tidak hanya itu, udara dingin juga bisa membuat hidung tersumbat, berair serta gatal – gatal. Untuk seseorang dengan alergi dingin, reaksi yang muncul mungkin akan lebih parah.

Bernapas dengan cepat ketika di cuaca dingin, seperti melakukan aktivitas bersepeda, jogging ataupun berjalan, maka udara yang terhirup dengan cepat juga bisa memicu pelepasan terhadap histamin, sel mast serta zat kimia lainnya.