Surabaya adalah Ibukota dari Jawa Timur, Surabaya merupakan kawasan pandat penduduk dan dikenal sebagai kota pahlawan. Surabaya juga memiliki keunikan tersendiri banyak jenis kulinher khas tentu saja yang menjadi menarik banyak pengunjung disana. Merencanakan perjalanan ke Surabaya tentunya harus memiliki persiapan yang direncanakan. termasuk akses wisata, penginapan dan berbagai akses tempat yang lebih mudah.
Salah satu tempat yang menarik kita kunjungi di Surabaya adalah Pantai Kenjeran, pantai Kenjeran memiliki keindahan yang tersendir. sambil menikmati ikan laut hasil tangkapan nelayan disana, disediakan pula area pemancingan juga tempat bermain untuk keluarga.
Tak kalah seru stetelah kita bermain di pantai Kenjeran Surabaya,
kita bisa berjalan jalan ke Museum 10 November untuk mengenang jasa para pahlawan di Surabaya.
Museum 10 November berlokasi di Jalan Pahlawan, Monumen Tugu Surabaya. Kita bisa melihat foto – foto, senjata, dan berbagai koleksi peninggalan Bung Tomo, selain itu kita bisa melihat film dokumenter perjuangan pahlawan di Surabya dlama mempertahankan kemerdekaan.
Saat rasa lapar setelah keliling Kota Surabaya kita dapat
mengunjungi Pakuwon Food Festival, bukan hanya makanannya yang beragam, disana juga disediakan live music setiap malamnya. Saat kita tiba di malam hari kita akan disambut dengan kilauan lampu yang akan menambah indahnya malam di Surabaya.Selain Pakuwon dan Pantai Kenjeran Di Surabaya kita juga dapat melihat
Masjid Cheng Hoo, Masjid ini berbentuk kubah, melainkan seperti klenteng atau pagoda.
Masjid Cheng Hoo atau masjid Muhammad Cheng Hoo didirikan antara persatuan Islam Tionghoa Indonesia dengan Yayasan Haji Muhammad Cheng Hoo Indonesia Jawa Timur. Unsur Tiong Hoa yang kental
nampak dalam bangunan masjid ini. seperti pintu masuknya menyerupai Pagoda serta beberapa ornamen khas berupa relief naga dan patung singa. Masjid Cheng Hoo merupakan bentuk keragaman budaya Indonesia
dan juga masyarakat Tionghoa.
Setelah kita kunjungi Masjid Cheng Hoo, di Surabaya adapula Jembatan Merah yang fenomenal menjadi
saksi perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah Belanda. Jembatan ini dulunya dibangun sebagai penhubung antara
kawasan Kalimas menuju Gedung Karisidenan Surabaya. Kondisi Jembatan Merah kini masih sama seperti ketika ia difungsikan pada masa kolonial. Yang berbeda hanyalah, kayu yang menjadi pembatas jembatanan diubah menjadi besi. Sampai sekarang Jembatan Merah telah menjadi ikon kota Surabaya.